Pengikut

Hanya Ku Sendiri (part8)

Besok mulai syuting, Nadya juga nemenin, jadinya Nadya dan aku dekat sama semua personil The Jinggle dan ka Esa, makanya Nadya selalu mau ikut, walau aku gak minta ditemenin. Syuting video ini makan waktu gak terlalu banyak, cuma 3hari. Selesai syuting, akupun dibayar. Bayaran yang aku dapat benar-benar besar. Mungkin karena ini video band yang lagi naik daun dan gak terlalu banyak model. Aku dibayar 1juta. Katanya perananku disini bagus, jadi aku dikasih bonus. Awalnya perjanjian kontrak aku cuma dibayar 600ribu.
            Selesai proyek ini, aku diwawancara bersama ka Esa. Sebagai model videoclip band The Jinggle. Dari wawancara, aku dikasih uang. Aku baru tahu wawancara dikasih uang. Tapi gak semua medeia bayar, karena ini yang wawancara adalah media kabar seperti majalah remaja yang memang wawancara khusus dan menyita waktu hampir 1jam.
            Bisa dibilang wawancara eksklusif, aku dapat bayaran 250ribu, lumayanlah. Jujur senang banget. Setalah syuting itu, aku sering ditelepon oleh ka Eko, aku diajak untuk main di FTV. Lama-kelamaan aku sering menjadi model video clip, main FTV, dan sering diwawancara untuk beberapa majalah dan televisi. Akhirnya aku dikenal banyak orang, dari hanya jadi figuran, sekarang ada beberapa FTV aku jadi pemeran utama.
            Semasa SMA, aku sekolah sambil syting-syuting. Setelah lulus aku dapat melanjutkan kuliah. Namun aku kehilangan sahabatku, karena Nadya melanjutkan kuliahnya di Belanda untuk mengapai cita-citanya, akihrnnya dia masuk jurusan disainer. Sedangkan aku, melanjutkan kuliah tetap di Jakarta, aku ambil jurusan bahasa.
            Selang kuliah, aku tetap syuting. Bahkan aku ditawarin untuk main film, aku senang banget. Akhirnya hidupku berjalan mengalir seperti air. Aku tahu, walau mungkin terlihatnya kini aku hidup sendirian. Tapi pasti ayah dan ibu selalu ada, menemaniku. Mereka kan selalu ada dihatiku. Semua ini pasti berkat doa ayah dan ibuku. Terima kasih.
            Kini hidupku semakin sukses. Semakin terkenal, dan aku bisa melanjutkan hidupku serta membanggakan ayah ibuku. Aku sangat berterima kasih terutama buat Nadya, ka Esa, ka Eko, dan yang lainnya. Tanpa mereka, mungkin aku tak sesukses ini. Tujuh tahun kemudian, aku menikah dengan seorang laki-laki yang kucintai. Hidupku sangat bahagia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar