Pengikut

Hanya Ku Sendiri (part3)

“Udah kumpul semua ya, kalian merupakan golongan yang ke3. disini ada 63peserta, dari 63 peserta ini yang kami panggil hanya 10orang yang nantinya akan kami seleksi lagi dengan golongan lain. Semoga hari ini anda semua lakukan yang terbaik, semaksimal mungkin. Karena hanya 5peserta yang terbaik yang kami ambbil dari 307 peserta. Sekian informasi dari saya, terima kasih. Tetap semangat dalam berjuang, jangan putus asa.” Pesan salah satu pihak Cintai Cinta.
            Dari 63 orang, aku orang ke 61 yang casting. Aku harus menunggu sekitar 2jam. Jam 3 lewat 28menit akhirnya aku yang casting. Aku sedikit tegang, karena didalam ternyata ada 10 juri. Mereka adalah sutradara, penulis cerita, director, dan 7 pemeran penting dalam sinetron Cintai Cinta, ya berarti ada ka Esa.
            Gimana aku gak gugup? Coba bayangin aja, pertama kali aku casting dan dinilai oleh orang-orang professional dan 7 artis terkenal yang udah senior. Tapi rasa takut, rasa gugup, rasa malu semua aku buang. Karena hanya 1-1nya cara ini yang paling baik dan cocok buat aku agar aku tetap bisa sekolah.
            Aku selesai casting. Kurang lebih jam 4, semua peserta casting telah selesai di seleksi, kita semua tinggal menunggu hasil keputusan juri-juri. Sambil menunggu aku dan Nadya minum dan ngobrol-ngobrol di café studio tersebut. Saat lagi cerita-cerita, di meja sebelah ternyata ada ka Esa yang lagi santai. Nadya ajak aku untuk menghampirinya meminta tanda tangan dan foto bareng.
“Permisi ka Esa, maaf menganggu. Kita boleh minta foto bareng dan tandatangan kaka tidak?” kata Nadya tanpa ada kegugupan, aku hanya terdiam disampingnya.
“Tentu boleh” jawab ka Esa ramah sambil menantatangani buku aku dan Nadya.
“Terima kasih ka” kataku tersipu malu.
“Katanya mau foto, sini foto dulu. Kok udah terima kasih aja” kita foto bareng.
“Hm, kamu…” kata ka Esa menunjuk diriku.
Ada apa ka?” jawabku sedikit takut.
“Kamu yang ikut casting bukan?”
“Iya ka, dia urutan ke 61” jawab Nadya karena aku hanya terdiam, aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Permisi ya, saya harus kembali ke ruang juri”         
“Iya ka, terima kasih atas waktunya” aku sangat berterima kasih.
“Good luck ya Rachell” kata ka Esa sambil berjalan keluar.
            Ha? Ka Esa tahu namaku. Iyalah dia tahu, akukan memakai nametag. Terlalu kegeeran. Selesai minum dan ngobrol, kita kembali ke ruang studio. Sekitar jam5, keputusan dibacakan oleh ka Esa.
“Yang namanya saya panggil, saya harap ke depan dekat saya. Saya akan memanggil 10orang yang lulus casting. Untuk kalian yang gak diterima, tetap semangat, mungkin ini belum waktunya. Jangan putus asa ya. Oke, saya mulai yang pertama Cindy Amanda, Catherine Putrajaya, Jennifer Wulan, Karina Kusuma Widjaya, Jessica Anggraini, Felicia Adeline Dian, Ardelia Jaya, Devina Brigita. Tinggal 2orang lagi ya”
            Dua orang lagi? Aku masuk gak ya? Hm, aku gugup, aku mulai berkeringat dingin. Semua peserta berdoa agar masuk. “Orang kesembilan adalah Natasya..” ka Esa terdiam sebentar. Aku berdoa, plis sebut namaku. Natasya Rachel Agustine. “Maaf, tulisannya kurang terlihat. Natasya Putri silahkan maju, tinggal 1orang lagi.”
            Bukan aku, mungkin ini bukan kesempatanku, aku harus cari kerjaan lain sepertinya. Aku diam melamun, tiba-tiba terdengar suara “…Rachel Agustine” kata ka Esa. Namaku? Tapi, “Natasya Rachel Agustine ada? Ayo maju” kata ka Esa. Itu namaku, “Ada ka” teriakku sambil berjalan ke depan.
            “Kamu? Natasya Rachel Agustine?” kata ka Esa. “Iya, saya ka” jawabku pelan. “Selamat ya, sudah saya duga, terus latihan ya. Pasti kamu bisa ikut sinetron ini, sepertinya sangat seru bila kamu syuting bersama saya” bisik ka Esa ke aku. Hanya ke aku, walau sepertinya ada peserta lain yang dengan dan tampak kesal. Aku hanya menjawab dengan senyuman lebar dan ketawa kecil saja.
            Selesai itu, aku dan Nadya pulang. “Selamat ya calon artis” kata Nadya becanda. “Apa si Nad, heheh. Nad tanggal 3 lu nemenin gue lagi ya. Mau ya” aku coba merayu Nadya. “Yah, gak bisa Chell, bukannya gk mau. Tapi kan mau tahun baruan, besok aja gue sama keluarga gue mau pergi ke Bali, balik Jakarta tanggal 10, sorry ya” jawab Nadya merasa bersalah.
            “Iya Nad, gapapa. Oh iya, thanks loh, klo bukan info dari lu dan support lu, mungkin gue gak akan sekuat ini” “Iya, tapi lu tetap harus berjuang singgirin 45peserta lainnya” nasehat Nadya. “Sip boss, ehehhe” Kita pulang kerumah masing-masing, besok Nadya dan keluarganya ke Bali. Aku menjaga anak tetangga, saat malam tahun baru, aku bersama tetanggaku sambil menjaga anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar