Pengikut

Black and White

Hello!!!

Back to my blog, hehehehheh
cuma mau sahre foto doang si, lah gila foto dan kehabisan bahan untuk di bahas
so, klo kalian punya ig\instagram, kalian bisa cari gue dan follow gue di OLINEPUJIONO (promo ceritanya)




-Salamku tuk Tepusen-


Selalu dimulai dengan perjumpaan
Dan diakhiri dengan perpisahan
Tawa canda telah berubah
Terganti dengan tetesan air mata
Tak sanggup meninggalkannya
Mengucapkan selamat tinggal
Ingin sekali tak rindu padanya
Agar tak membuat raga ini sedih
Tapi apa daya
Walau hanya bertemu sebentar
Tapi, pertemuan itu terkenang dalam diriku
Rasanya tak ingin lari dari sini
Namun disanalah tempatku
Aku harus kembali
Menjalani hidup ini
Terima kasih untuk semuanya
Untuk 3malam yang mengesankan
Aku kangen kalian
Semoga kalian disana sehat selalu
Sukses untuk kalian semua
Tuhan bersama kalian dan memberkati kalian semua

Cinta Lokasi

Duh, malas banget! Ini hari gue harus pergi live in ke daerah Temangung. Pasti disana kotor, jorok, pokoknya gak banget. Udah gitu sebis sama si bacot lagi, kesel banget.
"Eh, si kampret di bis ini" tiba-tiba ada suara dari belakang. Gue langsung nengok ke belakang, kampretvitu yabg ngomong si bacot! "Ape lu cot? Lu baru tau ada gue? Lu gak seneng" jawab gue jutek. "Jutek amat si Lis." kata Evan, temenya si bacot Dany. "Nyantai la Lis, gue malah seneng ada lu" sambil tertawa Dany berkata demikian. "Yah, jadi di bus gk sepi, kan ada si kampret" lanjutnya. "Apa si maksud lu?" Maunya apa coba, baru naik bis da bikin emosi. "Kan gapapa, jadi ada temen main de" jawab Dany dengan tampak sok unyu. 

Gue langsung membalikan badan gue dan cuek ma dia. Perjalanan ini makan waktu sekitar 16jam, dan di bis, si Dany selalu ngebacot. Berisik banget! Gak salahlah klo gue manggil dia si bacot. Dah bacot iseng banget, gak bisa diam, dan guelah yang selalu jadi korban. Gue dah naik darah, gue gak mau cari ribut. Gue gedeen suara di ipod gue sampe full, bodoh de klo gue gk denger apa-apa. Malah lebih bagus, gue gak denger bacotnya. Waktu perjalanan trus berlalu, udah jam 12 malam aja. Semuanya mulai tertidur, bis yang tadinya brisik sekarang serasa sepi dan suci. Mungkin hanya gue yang masih terbangun. Gue liat disekeliling gue, udah pada tidur lelap. Tapi gue gak bisa tidur, udah dingin lagi. Jam 1dini hari, rasanya mengigil banget. Akhirnya gue pergi berpindah kebelakang.

Untungnya di bagian blakang bis sengaja dikasi ruang tanpa ac, jadi gue bisa menghangatkan badan gue sebentar. Setengah jam dibelakang bosen juga ya, tapi gue masih mengigil gak mungkin gue balik ke depan. Tiba-tiba pintu kebuka. "Ngapain lu dibelakang sendirian, gak tidur?" ternyata itu si Dany. "Gak bisa tidur, trus gue kedinginan. Nah lu sendiri?" gue balik tanya kedia. "Iya ni, hhehhehe gak bisa pules, trus bosen. Main yuk!" ajaknya main bareng. Dan semalaman kita main bareng di bis dan ketiduran. Paginya kita dibangunin ma temen-temen dan jadi bahan gosip. Makin mati gue, pas gue tau gue juga sedesa ma dia. Langsung aja diledekin. 

Rumah gue ma rumah dia juga ternyata malah sebelahan. Ceritanya orang tua asuh gue kakaknya orang tua asuh Dany. Jadi rumahnya sebelah dan ternyata kerjanya bareng. Eh, ternyata rumahnya gk seperti yang gue bayangin. Gue pikir gubuk, gak kok. Rumah sederhana dan rasanya tentram. Ternyata live in itu enak banget, atau karena live in ini udah ngebuka mata dan hati gue tentang cowo itu, ternyata dia baik dan gue malah jadi suka sama dia. Mungkin ini yang dinamakan cinlok. Karena rasa itu timbul saat live in itu, bukan sebelumnya. Live in jadi indah, karena live in gue nemuin tambatan hati gue.

Hingga Nanti Akulah yang Pergi

satu persatu pergi
meninggalkan aku
aku sendirian
menanggis melihat kepergian mereka
hingga nanti akulah yang pergi

I'm Back

Gue kembali ke blogger, sekian lama da gak isi blog. Dan diDesember ini gue bakal aktif, soalnyakan lagi liburan juga jadi sempet menuhin blog ini lagi deh, ehhehehe


Inilah namanya ...

Entah gue merasa aneh, gue sadar gue gak suka dia. Bahkan pas sekelas biasa aja dan gak dekat. Tapi akhir-akhir ini lebih menuju ke arahnya, dan pas tau dia udah jadian lagi gue makin penasaran dan gue bingung sendiri dengan diri gue? Apa yang gue rasakan, kenapa sejenak rasanya iri, apa ini baru namanya suka someone? Tapi gaklah, mungkin gue cuma kagum...

Let Her Go

Dengerin lagu ini!!! Enak...




Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go
Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go
And you let her go

Staring at the bottom of your glass
Hoping one day you'll make a dream last
But dreams come slow and they go so fast
You see her when you close your eyes
Maybe one day you'll understand why
Everything you touch surely dies

But you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go
Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go

Staring at the ceiling in the dark
Same old empty feeling in your heart
'Cause love comes slow and it goes so fast
Well you see her when you fall asleep
But never to touch and never to keep
'Cause you loved her too much and you dive too deep

Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go
Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go
And you let her go
Oh oh oh no
And you let her go
Oh oh oh no
Well you let her go

'Cause you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go
Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go

'Cause you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go
Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go
And you let her go

All Pink

Tahun ini banyak yang sweetseventeen, termaksud gue. Ini acara teman sekolah gue yang sweetseventeen di HARIS, dan untuk kesan gue yang pertama kali datang ke pesta sweetseventeen adalah seru banget dan perfectlah kelihatannya, so happy birthday for you. #latepost


Last Holiday

Lebaran kemarin ini, gue pergi ke BANDUNG. Dan ini pertama kalinya gue ke TRANSSTUDIO BANDUNG dan juga nginep di hotelnya TRANSLUXURYHOTEL. So, disini gue mau share aja, heheheh.







Mortal Instruments


Kalau kalian udah nonton mortal instruments, pasti beberapa dari kalian tau lagu ini. Dengerin aja, enak banget!!! Gue lagi suka aja, denger ini tuh kebayang adegan so sweet di mortal instruments.



I'd like to say we gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right,
But that's a lie, that's a lie

And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show

'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows

Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough

If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'd be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve

Try to deny it as much as you want
But in time our feelings will show

'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows

Almost, almost is never enough
(is never enough, babe)
We were so close to being in love
(so close)

If I would have known that you wanted me
The way I wanted you, babe

Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough

Tak Ingin {part 2}

Aku tak mau bertemu dengannya. Mungkin dia memang lelaki yang berwibawa dan bijaksana. Disukai dan dikagumi oleh para wanita. Dibanggakan karena prestasinya. Disanjung setiap ia lewat. Tetapi tidak bagi diriku. Mungkin diluar sana banyak yang ingin memilikinya, berharap menjadi anaknya. Tetapi tidak dengan diriku. Aku tahu ia adalah ayahku, tetapi aku tak mau mengakuinya. Mungkin semua orang tahu kebaikan diriny, tapi hanya aku dan ibuku yang tahu keburukannya. Inilah yang buat aku benci padanya. Mengapa aku harus dipertemukan dengannya? Pertemuan itu hanya membuatku terluka dan sakit hati. Kejadian ini membuka luka lamaku. 10 tahun lalu, saat aku berusia 9 tahun. Ayah pergi meninggalkanku dan ibu. Hanya demi perempuan lain yang lebih kaya dan untuk mempertahankan ketenarannya. Apa ia masih layak disebut dan dipanggil ayah? Ia telah meninggalkanku sejak 10 tahun lalu, bahkan aku sudah menganggap dirinya telah tiada. Ayah yang tahu keberadaannya dimana. Tak tahu kabaranya bagaimana. Tak pernah mengabari, tak pernah menanyakan kabar kami. Selama ini aku hanya hidup berdua, bersama ibu tanpa ayah. Dan sekarang ia datang, memanggil namaku, bertemu anaknya. Kemana saja dia? Dimana dia saat aku membutuhkannya. Aku hanya bisa mendengar hinaan teman yang mengataiku tak punya ayah. Aku tak dapat merasakan kasih sayangnya selama 10tahun itu. Aku hanya dapat diam berdiri metatap dengan iri kasih sayang ayah teman temanku terhadap anaknya. Apa ia masih bisa kusebut ayah?

Tak Ingin {part 1}

Saat kutatap matanya, terasa bumi berhenti berputar, jam berhenti berdetik, dan jatungku berhenti berdegup. Ini pertama kalinya aku merasakan ini. Pertama kalinya sejak 10tahun lalu. Pertama kalinya aku merasakan ini. Aku tak sanggup melihatnya. Persaanku campur aduk, entah apa yang kurasakan. Apa yang terjadi? Dadaku terasa sangat sakit, ada kemarahan dalam jiwaku. Ingin sekali aku berteriak, namun mulutku tertutup rapat. Ingin sekali aku berlari saat ini juga, tetapi kakiku tak mau bergerak. Terasa berat bedan tubuhku ini, hingga kakiku lemas. Situasi ini, sangat menegangkan dan menakutkan. Akupun tak tahu harus berbuat apa. Badanku meriang, terasa badanku sangat dingin. Kakiku lepas, tak sanggup menopang tubuh ini. Mengapa aku harus depertemukan dengannya lagi. Disaat aku mulai melupakannya, mulai tak mengungkit kisahnya, dan melupakan segala kenangan serta segala tentang dirinya. Kebencian ini meluap, matakupun tak bisa berbohong. Perlahan mataku berkaca dan mulai meneteskan air mata. "Grace" suara itu memanggil namuku, namun suara itu bukannya menenangkan.diriku tetapi menambah kemarahan dalam diriku. Suara itu tak berubah, masih sama seperti 10tahun lalu. Suara yang gagah berani, suara yabg sangat berwibawa dan bijaksana. Suara orang yang ada di hidupku, orang yang kusayangi 10tahun lalu. Hentikan semua suasana ini, akupun berlari dari tempat ini perlahan sambil mengeluarkan air mataku. Tak peduli ia mengikutiku, aku tetap berlari menghindarinya.

Mickey Minnie

Semuanya tentang Mickey Minnie yang gue punya
yang baaru-baru ini gue beli,,
lucunya mereka...