Pengikut

Hanya Ku Sendiri (part5)

“Hanya 5orang yang kita butuhkan. Tim kita udah menyeleksi bayak peserta, dari 5000orang lebih yang mengirim e-mail hanya sekitar 300orang yang kita casting, akhirnya kita mendapatkan 50orang berbakat seperti kalian semua. Namun sekali lagi yang saya tekankan, hanya 5orang yang kita butuhkan dan kita ambil. 5orang yang kita pilih, dipilih berdasarkan kemampuan kalian berakting dan karakter diri kalian yang sesuai dari cerita. Kami dari beberapa juri minta maaf karena kalian harus menunggu lama keputusan dari kami.
Namun memang agak sedikit susah untuk menentukannya, karena kalian semua disini berbakat. Ya sepertinya sambil kalian menunggu, tadi disini ada kegiatan sharing, kegiatan itu hanya untuk berbagi. Karena disini kami gak terlalu mengambil kehidupan pribadi kalian, jadi itu tidak berpengaruh pada penilaian. Mungkin ada yang bilang, awalnya ditentang, ada yang cuma buat nunjukin bahwa dia bisa, padahal gak punya niat. Itu misalnya. Mungkin ada pesan yang mau ditambahkan dari yang lain?” penjelasan sutradara mengenai keputusan yang diambil.
            “Ya, kami harap pilihan kami menjadi yang terbaik dan sinetron ini dapat menghibur teman-teman. Jadi tetap nonton Cintai Cinta, jangan kecewa atau sakit hati karena kalian bukan yang kami pilih, dan yang buat kami pilih tolong kerjasamanya agar Cintai Cinta sukses selalu. Kami harap kalian semua mengerti pilihan kami dan terus mendukung Cintai Cinta. Terima kasih sebelumnya bagi kalian yang telah mau meluangkan waktu. Semoga kalian semua diberkati Tuhan Yang Maha Esa dan pasti kalian akan sukses, walau mungkin belum sekarang waktunya” tambah sang penulis cerita.
            “Waktu sudah semakin malam, kita bacakan saja siapa yang akan ikut dalam proyek Cintai Cinta ini, silahkan mba Vina Lusiana yang paling senior disini” canda ka Esa. “Esa! Malam-malam nih mulai deh becandanya. Hahahah, oke kita umumkan aja ya 5nama yang kita pilih. Yang pertama selamat buat Karina Kusuma Widjaya. Yang kedua selamat buat Angelina Feli. Yang ketiga selamat buat Nina Yulianti Kurnia. Dan yang keempat selamat buat Denada Laurensia” kata  bunda Vina Lusiana.
            Ya aku manggil bunda, karena umur bunda sekitar umur ibu aku, dan dia adalah artis senior yang sangat terkenal, bunda Vina sudah beraking sekitar 15tahun lebih, dari umur 22tahun. Tunggu, namaku gak dipanggil. Tapi yang maju baru 4orang. Ha? Yang terakhir siapa? Mungkin besok aku harus mencari pekerjaan lain. “Dan nama terakhir adalah Natasya Rachel Aguatine” kata ka Esa dengan senyum yang lebar. Namaku dipanggil, aku akan ikut syuting. Yey, aku senang banget.
“Terima kasih buat hari ini, semoga diluar sana kalian semakin sukses. Sekarang kalian sudah boleh pulang, terima kasih atas waktu yang telah kalian luangkan” salam dari director. Setelah aku dan 4orang lain yang terpilih, kami diajak ke ruangan meeting. “Besok kita akan meeting, untuk membagi peran kalian dan membicarakan bayaran dan perjanjian-perjanjian dan jadwal syuting kita. Jadi saya harap kalian besok datang ke ruang ini jam 11 untuk meeting bersama kru dan pemeran lainnya disini. Terima kasih dan selamat malam” kata sutradara.
            Aku sangat bersyukur, dengan keberhasilanku ini, berarti cita-citaku telah tercapai, aku harap ayah dan ibu bangga liat aku disini menjadi artis, dan aku tetap bisa melanjutkan sekolah. Besok pagi, aku kabarn kabar gembira ini ke Nadya lewat sms dan e-mail. Jam 10pagi aku sudah berangkat, jam 11kurang aku sudah sampai diruangan, ruangan masih kosong. Ternyata aku kecepatan setengah jam. Beberapa menit kemudian ada yang masuk.
            “Ka Esa?” tanyaku kaget. “Hai, kamu sudah datang?” tanya ka Esa ramah. “heheh, iyalah udah datang ka, kalau belum datang mana mungkin aku ada disini” jawabku sambil ketawa. “Benar-benar, mumpung kamu disini, ikut aku yu.” Ajak ka Esa sambil menarik tanganku. “Kemana kak?” tanyaku penasaran. “Makan” jawab ka Esa santai.
            “Makan?  Aku udah makan ka! Kaka mau traktir aku?” tanyaku canda. “Tapi aku belum makan, iya aku yang bayar” “Gak ka, aku becanda kok” Lanjut kita jadi sarapan bareng sambil sharing dan becanda, belum selesai makan ternyata ada salah satu kru datang, dia nyariin ka Esa. “Esa meeting udah mau mulai, kamu masih makan disini, terus Rachel kemana lagi, belum datang” “Rachel udah datang kok mba, tenang aja” kata ka Esa santai dan aku tetap diam. “Dimana? Diruang meeting gak ada!” jawabnya dengan nada kesal.

Hanya Ku Sendiri (part4)

Tanggal 3, waktunya bersaing lagi. Semoga berhasil, sesampai di studio, studio penuh peserta. Ada salah satu kru yang akan kasih keterangan hari ini. Kru itu mba Dinda didampingi ka Esa. Ternyata rencana awal diubah, aku semakin g-degan.
“Seperti yang kalian tahu, jadwal kita semua itu akan diubah. Hari ini adalah seleksi terakhir, jadi hari ini dari 50orang, kami langsung mengambil 5orang saja. Mengapa ada perubahan jadwal ini? Pasti kalian semua bertanya-tanya. Perubahan ini dilakukan, karena syuting pertama akan dimulai lusa, karena sudah tak ada waktu lagi. Karena pihak stasiuntv ingin sinetron ini Kamis, 13 Januari 2011 ditayangkan pukul 8malam. Jadi semoga kalian telah menyiapkan mental kalian hari ini, dan diharap semua perserta mengerti dan menerima segala keputusan yang ada, jangan sampai ada keributan dan kecurangan. Sekian info saya, terima kasih. Sa, mungkin kamu mau nambahin?”
“Ya, yang pasti kalian harus tetap semangat, hari ini kita ingin melihat mental, keberanikan, dan kemampuan kalian semua. Kita butuh mental yang kuat untuk syuting di hari-hari tertentu dari pagi sampai pagi, keberanian dalam mengeluarkan ekspresi seuai kebutuhan cerita, dan tentu kemampuan yang sangat baik, bukan hanya kemampuan acting, tapi termasuk kemampuan membagi waktu antara syuting dan sekolah, rata-rata kalian semua disini masih ada yang SMA dan kuliah, jadi kalian syuting yang bertanggung jawab, kalian tetap harus melakukan kewajiban kalian dan jangan sampai prestasi menurun karena syuting, karena itu dapat membuat sebuah berita yang dapat membuat sinetron ini dihentikan. Jadi saya harap kalian semua tetap semangat dan berusaha semaksimal mungkin. Sekian dari saya” kata-kata bijak dari ka Esa yang gak boleh aku lupain.
            Kompetisi dimulai dari jam 10pagi dan selesai jam 8malam. Sambil menunggu keputusan, kita semua sharing-sharing kehidupan bersama beberapa pemain sinetron. 50orang dibagi dalam 7kelompok sharing. Kelompokku terdiri dari 7orang dan didampingi oleh pemeran utama terpenting dalam sinetron ini, ya itu adalah ka Esa. Aku duduk disamping kiri ka Esa, dan aku orang yang terakhir sharing.
            Setelah semua sharing, kesimpulan dari sharing mereka, disini hanya aku yang yatimpiatu. Semua peserta kelompok ini banyakan anak orang yang berkecukupan dan tujuan mereka karena ingin jadi artis, ketemu idola-idolanya, dan ada juga yang cuma mau coa-coba karena ditantangi temannya. “Rachel, coba kamu ceritakan kehidupan kamu dan motivasi kamu” suruh ka Esa kepadaku.
            “Mungkin disini aku yang paling berbeda dari kalian semua, aku hanyalah seorang anak yang biasa saja, orangtuaku bukan pengusaha ataupun punya toko, kedua orang tuaku hanyalah karyawan. Sekarang aku tinggal sendirian, karena kedua orangtuaku telah meninggal karena kecelakaan. Kini hanya diriku sendiri yang harus menentukan hidupku dan harus berusaha untuk melanjutkan sekolahku. Aku ikut audisi ini gak terlalu berbeda dengan alasan kalian ikut audisi ini.
Aku  punya 3alasan kenapa aku ikut audisi ini. Yang ke3 karena aku ngefans sama ka Esa, dan aku selalu ikuti sinetron ini dari episode awal sampai episode terakhir Cintai Cinta season1. Yang ke2 karena dari kecil aku sangat ingin dikenal banyak orang, dan bisa membeli apa yang aku mau, membuat orang tuaku bangga dan gak perlu orangtuaku bekerjakeras lagi karena aku ikut membantu. Dan yang pertama karena aku memang lagi cari kerjaan, dan temanku memberi support dan semangat yang membuat aku berani ikut audisi, karena ingin mencari uang untuk bertahan hidup dan melanjutkan sekolahku” jelasku, ternyata tak kusadari aku mengeluarkan air mata.
Saat aku melihat kesemuanya, ada beberapa yang matanya berkaca, tetapi ada beberapa yang memberi tampang kesel, mungkin mereka pikir aku sedang caper dengan cerita sedih itu. Dan yang paling membuat aku kaget, ka Esa matanya ikut berkaca-kaca dan matanya sedikit merah. “Bila kamu ternyata gagal bagaimana? Apa yang akan kamu lakukan Rachel?” Tanya ka Esa dengan suara serak seperti orang menahan tanggisan.
“Hm, aku akan mencari kerjaan lain, sebelum aku ikut audisi ini, aku juga sering menjaga anak tetangga, buat nambah uang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ya seperti yang dari kemarin kaka Esa bilang, kalau gagal kita tetap harus semangat, gak boleh putus asa. Mungkin ini bukan dibidangku. Hehehehhe” jawabku.
Suana haru perlahan berubah penuh tawa saat ka Esa yang sharing, dia sharing tentang Cintai Cinta season1 saat disela-sela syuting. Bahkan seiring waktu, kita bukan sharing-sharing lagi, tapi kita malah jadi teabk-tebakan. Gak terasa sudah 2jam kita kumpul bersama. Sekitar jam 10malam, kita kumpul di tengah-tengah ruangan. Waktunya keputusan juri dibacakan.

Hanya Ku Sendiri (part3)

“Udah kumpul semua ya, kalian merupakan golongan yang ke3. disini ada 63peserta, dari 63 peserta ini yang kami panggil hanya 10orang yang nantinya akan kami seleksi lagi dengan golongan lain. Semoga hari ini anda semua lakukan yang terbaik, semaksimal mungkin. Karena hanya 5peserta yang terbaik yang kami ambbil dari 307 peserta. Sekian informasi dari saya, terima kasih. Tetap semangat dalam berjuang, jangan putus asa.” Pesan salah satu pihak Cintai Cinta.
            Dari 63 orang, aku orang ke 61 yang casting. Aku harus menunggu sekitar 2jam. Jam 3 lewat 28menit akhirnya aku yang casting. Aku sedikit tegang, karena didalam ternyata ada 10 juri. Mereka adalah sutradara, penulis cerita, director, dan 7 pemeran penting dalam sinetron Cintai Cinta, ya berarti ada ka Esa.
            Gimana aku gak gugup? Coba bayangin aja, pertama kali aku casting dan dinilai oleh orang-orang professional dan 7 artis terkenal yang udah senior. Tapi rasa takut, rasa gugup, rasa malu semua aku buang. Karena hanya 1-1nya cara ini yang paling baik dan cocok buat aku agar aku tetap bisa sekolah.
            Aku selesai casting. Kurang lebih jam 4, semua peserta casting telah selesai di seleksi, kita semua tinggal menunggu hasil keputusan juri-juri. Sambil menunggu aku dan Nadya minum dan ngobrol-ngobrol di café studio tersebut. Saat lagi cerita-cerita, di meja sebelah ternyata ada ka Esa yang lagi santai. Nadya ajak aku untuk menghampirinya meminta tanda tangan dan foto bareng.
“Permisi ka Esa, maaf menganggu. Kita boleh minta foto bareng dan tandatangan kaka tidak?” kata Nadya tanpa ada kegugupan, aku hanya terdiam disampingnya.
“Tentu boleh” jawab ka Esa ramah sambil menantatangani buku aku dan Nadya.
“Terima kasih ka” kataku tersipu malu.
“Katanya mau foto, sini foto dulu. Kok udah terima kasih aja” kita foto bareng.
“Hm, kamu…” kata ka Esa menunjuk diriku.
Ada apa ka?” jawabku sedikit takut.
“Kamu yang ikut casting bukan?”
“Iya ka, dia urutan ke 61” jawab Nadya karena aku hanya terdiam, aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Permisi ya, saya harus kembali ke ruang juri”         
“Iya ka, terima kasih atas waktunya” aku sangat berterima kasih.
“Good luck ya Rachell” kata ka Esa sambil berjalan keluar.
            Ha? Ka Esa tahu namaku. Iyalah dia tahu, akukan memakai nametag. Terlalu kegeeran. Selesai minum dan ngobrol, kita kembali ke ruang studio. Sekitar jam5, keputusan dibacakan oleh ka Esa.
“Yang namanya saya panggil, saya harap ke depan dekat saya. Saya akan memanggil 10orang yang lulus casting. Untuk kalian yang gak diterima, tetap semangat, mungkin ini belum waktunya. Jangan putus asa ya. Oke, saya mulai yang pertama Cindy Amanda, Catherine Putrajaya, Jennifer Wulan, Karina Kusuma Widjaya, Jessica Anggraini, Felicia Adeline Dian, Ardelia Jaya, Devina Brigita. Tinggal 2orang lagi ya”
            Dua orang lagi? Aku masuk gak ya? Hm, aku gugup, aku mulai berkeringat dingin. Semua peserta berdoa agar masuk. “Orang kesembilan adalah Natasya..” ka Esa terdiam sebentar. Aku berdoa, plis sebut namaku. Natasya Rachel Agustine. “Maaf, tulisannya kurang terlihat. Natasya Putri silahkan maju, tinggal 1orang lagi.”
            Bukan aku, mungkin ini bukan kesempatanku, aku harus cari kerjaan lain sepertinya. Aku diam melamun, tiba-tiba terdengar suara “…Rachel Agustine” kata ka Esa. Namaku? Tapi, “Natasya Rachel Agustine ada? Ayo maju” kata ka Esa. Itu namaku, “Ada ka” teriakku sambil berjalan ke depan.
            “Kamu? Natasya Rachel Agustine?” kata ka Esa. “Iya, saya ka” jawabku pelan. “Selamat ya, sudah saya duga, terus latihan ya. Pasti kamu bisa ikut sinetron ini, sepertinya sangat seru bila kamu syuting bersama saya” bisik ka Esa ke aku. Hanya ke aku, walau sepertinya ada peserta lain yang dengan dan tampak kesal. Aku hanya menjawab dengan senyuman lebar dan ketawa kecil saja.
            Selesai itu, aku dan Nadya pulang. “Selamat ya calon artis” kata Nadya becanda. “Apa si Nad, heheh. Nad tanggal 3 lu nemenin gue lagi ya. Mau ya” aku coba merayu Nadya. “Yah, gak bisa Chell, bukannya gk mau. Tapi kan mau tahun baruan, besok aja gue sama keluarga gue mau pergi ke Bali, balik Jakarta tanggal 10, sorry ya” jawab Nadya merasa bersalah.
            “Iya Nad, gapapa. Oh iya, thanks loh, klo bukan info dari lu dan support lu, mungkin gue gak akan sekuat ini” “Iya, tapi lu tetap harus berjuang singgirin 45peserta lainnya” nasehat Nadya. “Sip boss, ehehhe” Kita pulang kerumah masing-masing, besok Nadya dan keluarganya ke Bali. Aku menjaga anak tetangga, saat malam tahun baru, aku bersama tetanggaku sambil menjaga anaknya.

Hanya Ku Sendiri (part2)

 “Hallo”
            “Rachell, gimana keterima?”
            “Nadya?” aku kecewa, ternyata bukan telepon dari pihak Cintai Cinta.
            “Iya, ini gue. Gimana? Ke terima? Sudah ditelepon?”
            “Belum Nad” dengan nada lemas aku menjawabnya.
            “Tenang aja Chell, pasti lu keterima, tungguin aja” Nadya memberi semangat
            “Iya Nad, semoga aja. Gue juga cuma dapat berdoa”
            “Ya sudah deh Chell, nanti kalau ditelepon jangan lupa kabarin gue ya”
            “Siap”
            “Gue mau jalan ma keluarga gue dulu ya Chell, bye”
            “Ok deh. Bye”
Hm, aku hanya dapat menunggu. Menuggu membuatku mengantuk, saat aku lihat jam ternyata sudah jam 10malam, pupuslah harapanku. Mungkin aku harus mencari pekerjaan lain. Aku mengambil hpku, pas saat itu hpku bergetar, nomornya tak dikenali. Apakah dari pihak Cintai Cinta? Akupun mengangkat telepon.
            “Hallo”
            “Selamat malam, apa ini dengan Rachell?”
            “Seelamat malam, iya saya Rachell. Ini dari mana ya?”
“Maaf, malam-malam menelepon, kami dari kru Cintai Cinta, apa benar anda yang mengirim e-mail ke kami?”
“Ouh, iya benar. Saya pernah mengirim e-mail”
“Syukurlah, selamat ya Natasya Rachell Agustine, anda akan kami casting tanggal 29 besok di studio kita, anda bisa?
“Tentu bisa, pukul berapa ya mba?”
“Sekitar pukul 1siang”
“Terima kasih ya mba, saya pikir saya tidak diterima”
“Hm, sama-sama, iya mungkin karena kita kabarin anda terlalu malam. Ya yang ikut audisi ini ada sekitar 5000orang dan kita harus memilih-milihnya”
“Oh iya mba, terima kasih sekali lagi ya mba. Mba kalau boleh saya tahu yang ikut casting berapa orang ya?”
Ada sekitar 300orang, tapi dibagi 5gelombang kok”
“Oke deh mba. Terima kasih ya mba”                     
“Terima kasih kembali, maaf mengganggu malam-malam”
“Iya mba” telepon ditutup
Aku diterima, aku langsung sms Nadya. Aku takut dia sudah tidur.Tanggal 29, aku pergi ke studio bersama Nadya. Disana banyak peserta, dan wanita semua, karena yang sedang dicari 5pemeran perempuan. Aku udah bersyukur bisa masuk, dari 5000orang, aku termasuk dalam 300orang terpilih.

Hanya Ku Sendiri (part1)

Kini aku hanya tinggal sendiri, setelah kecelakaan yang menimpa ayah dan ibuku. Aku kehilangan mereka. Aku tak tahu harus melanjutkan hidupku ini seperti apa? Hanya harta dari ayah dan ibu yang tersisa, dan itu hanya dapat membuat diriku bertahan hidup sekitar 1tahun saja. Bagaimana nanti dengan sekolahku? Sekarang aku baru 1SMA, aku masih harus sekolah 2tahun lagi dan melanjutkan kuliah. Aku harus bagaimana? Uang yang ada tak banyak.
Tak terasa sudah 3bulan aku menjalankan hidupku sendirian saja. Aku harus mencari kerja sambilan agar aku tetap bertahan hidup dan bisa melanjutkan sekolahku. Sekarang aku sedang liburan akhir semester, disaat ini aku akan mencari kerja. Tapi kerja apa? Aku tidak punya kemampuan yang special.
Jadi pelayan? Spg? Atau apa? Aku takut bertemu teman-temanku, dan mungkin aku akan malu. Kring…kriiingg.. tiba-tiba hpku berbunyi.
“hallo”
“Chell, ada kabar bagus ni” kata Nadya sahabatku.
Ada apa?” tanyaku penasaran.
“Gue baru baca dimajalah, katanya sinetron Cintai Cinta dibuat season 2”
“Tahu dari mana lu?”
“Dari majalah TheMagz, disitu ada iklan gitu”
“Iklan sinetronya? Ada foto ka Esa?”
“Gak ada, itukan bukan iklan senitronnya, makanya gak ada”
“Terus iklan apaan?”
“Jadi disini tu, lagi dibuka casting gitu. Kayaknya lagi cari pemeran pembantu”
“Ha? Serius? Mank audisi castingnya kapan? Dimana?”
“Mank kenapa? Lu mau ikut audisi ya?”
“Hm…”
“Ayo, ngaku. Kalau lu ikut, gue dukung banget Chell”
“Ya, gue pengen nyoba. Lu taulah, sekarang gue tinggal sendirian, gue harus cari kerja”
“Oh, ya bener juga si Chell. Badan lu-kan dah kayak model, siapa tau bisa diterima”
“Amin, doain aja. Sms-in donk tempat sama tanggalnya”
“Siap, nanti gue sms-in”
“Lu juga ikut aja Nad”
“Gue? Mana boleh? Bapa gue liad gue nonton FTV dan sinetron ka Esa aja udah ngomel-ngomel”
“Hahhaha.. yah, tapi seandainya w jadi casting, lu maukan nemenin gue Nad?”
“Ya, kalau sempat. Apalagi kalau bisa ketemu ka Esa”
“Cie, tergila-gila banget ya kita sama ka Esa”
“Iya donk, ka Esakan cakep dan keren. Udahan dulu ya Chell, bapa gue dah pulang”
“Ok de, bye. Jangan lupa sms-in ya”
“Siap Chell, bye” tut…tuuutt...
Perbincangan kitapun berakhir, aku hanya terdiam dikamar sambil menunggu sms dari Nadya. Sekitar 30menit, akhirnya aku dapat sms dari Nadya.
”Audisi dibuka dari 10des-20des (untuk kasih data melalui e-mail kirim ke cintaicinta@tv.com). Bila terpilih akan dihubungi, casting sesuai jadwal dari tanggal 27des-10jan. Tempat audisi nanti dikabari via telepon. Disini ada formatnya Chell, tapi gue e-mail ke lu aja de”
Aku langsung menyalakan laptop dan buka e-mail. E-mail dari Nadya udah masuk. Tapi aku tak langsung mengisi format yang sudah diberikan olehnya, aku masih ragu. Sekitar 1jam aku mikirin, pas aku liat tanggal. Hari ini udah taggal 19. Aku tak punya banyak waktu. Akhirnya aku isi fomulir itu.
            Cintai Cinta
            Nama lengkap             : Natasya Rachell Agustine
            Nama panggilan          : Rachell
            Tempat lahir                : Jakarta
            Tanggal lahir               : 03 Oktober 1995
            Umur                           : 15tahun
            Jenis kelamin               : Wannita
            Alamat                                    : Jl. Melati IX blok C9 nomor 36, Jakarta Utara
            Telepon                       : 021-4598817
            Nomor HP                   : 08962727107
            Foto                             : ^^^^^^^^^^^
                                                  ^^^^^^^^^^^
                                                  ^^^^^^^^^^^           
                                                  ^^^^^^^^^^^
                                                  ^^^^^^^^^^^
            Hanya tinggal menunggu kabar, berharap aku bisa diajak dalam sinetron itu. Untuk mendapatkan uang demi bertahan hidup plus bisa ketemu ka Esa, aku dan Nadya ngefans sama ka Esa, ya artis cowo seperti ka Esa pasti dikagumi banyak remaja wanita.
            Sehari ini aku hanya diam dirumah menunggu telepon dari pihak Cintai Cinta, tapi tak ada telepon sama sekali. Ya kalau dipikir gak mungkin langsung ditelepon. Masi ada waktu 5hari untuk tahu aku ditelepon atau tidak. Dalam waktu 5hari itu aku mengisi hariku sambil kerja, hanya membantu menjaga anak tk dengan upah 50.000 sehari. Lumayan untuk nambah-nambah.
            Sudah tanggal 26, namun aku tidak ditelepon juga. Kring…kriiigg.. hpku berbunyi. Apakah itu jawaban casting? Dengan semangat aku mengangkat telepon itu. …