Pengikut

My Life {part 4}

Tapi aku sendiri ngerasanya aneh, aku si tau mereka tapikan gak kenal. Paling cuma ketemu pas-pasan dan pernah si ngobrol beberapa kali tapi itu hal yang umum, aneh aja kok mereka bisa nembak aku secepat itu. Sedangan teman-teman aku dikelas suruh terima, ada yang suruh terimanya ka Anton ada yang suruh terima ka Robi. Tapi perasaan aku masih binggung, dan kayaknya gak ada rasa suka ke mereka berdua cuma sebatas kagum dengan kehebatan mereka dan ketenarannya doang sepertinya.

Hal ini tentunya aku ceritakan ke kedua kakak aku. Dan pendapat mereka berdua yang paling masuk akal dan akhirnya aku mutusin untuk nolak merekanberdua. Ada lima kemungkinan yang dibikin kedua kakakku.
1. aku dijadiin taruhan mereka
2. cuma biar mereka makin terkenal
3. ikut jadi murid kesayangan
4. mau nambah ilmu dari aku
5. cuma main-main

Intinya gak ada kata suka, dan hanya ingin ambil kesempatan serta manfaatin aku doang. Keputusanku benar untuk menolak mereka berdua, setelah kutolak mereka gak ada kabarnya. Bahkan kalau ketemu mereka gak nyapa. Tanda aku harus lebih waspada, selama ini aku bahagia banget banyak yang banggain jadi anak kesayangan. Tapi aku lupa, diluar sana banyak yang iri dan ingin manfaatin aku serta jatuhin aku. Walau gak semuanya, masih banyak yang dukung aku.

Tapi mah, aku bersyukur aja. Waktu terus berjalan, gak terasa aku sudah lulus dari smp ini, menjadi anak kebanggaan papa mama, jadi murid terbaik di sekolah, juara 1 seangkatam, dan paling menyenangkan aku dapat beasiswa ke korea 2 tahun, trus lanjut study di los angelas 4tahun. 

Semuanya free bahkan biaya hidup disana, bahagianya. Dan yang membuatku kaget, aku ketemu kaka kelas dari smpku. Dulu pernah dekat, dia adalah mentorku. Ternyata dia milih kuliah di los angeles. Dari dialah aku banyak belajar, terus mengenal arti cinta dan dialah pacar pertamaku, dia sangat baik. Mungkin dialah pangeran yang dikirim Tuhan untukku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar