Pengikut

Hidup Yang Sia-Sia

W benci papa, dia yang ninggalin gue dan mama gue dari gue kelas enam. Karena baginya, w sangat mengganggu. Dia merasa gue dan mama akan ngabisin duitnya. Karena kakek dari mama gue bangkrut.

Apa sekarang? Mentang mentang gue da jadi artis dari tahun lalu. Dari kelas 9. Dia datang dan nyari gue setalah gue terkenal dan cukup uangnya.

Bukan hanya datang sendiri, dia ajak cewe murahannya itu dan anak haramnya. Walau gue sadar, anak itu lucu dan manis. Serta tak berdosa. Dia gak tau apa apa.

"Kak Celine, ini aku Tasya. Adik kakak. Aku sering liat kakak, aku suka kakak de. Kata papa dan mama, kakak Celine pintar cantik dan berani" kata anak hasil kawin papa dan cewe murahan itu.

"KALIAN BUKAN SIAPA-SIAPA DIHIDUPKU!! Aku itu hidup sebatang kara!!" jawabku ketus. Aku terlanjur sakit hati.

Plak, tamparan papa pertama kalinya. Aku gak terima! Sakit! Di depan banyak wartawan, mereka berkata seperti itu dan papa menampar aku.

Aku malu, aku berlari sambil menanggis ke mobil. Mengapa aku begini? Saat mencapai kesuksesan dan kebahagian, ada saja yang menghancurkan.

Setelah kejadian itu, malam-malam banyak yang teleponin aku dan sms aku. Aku menanggis semalaman.

Aku nyerah dalam hidup ini. Akhirnya aku ambil racun, kucampur dengan susu dan parfum. Berharap mati.

Setalah minum, aku tiduran. Perlahan-lahan merasa sakit, dan sudah tidak tersadar. Akhirnya aku meninggalkan dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar