Ternyata yang itu adalah ayah Resa. Orang tuaku dan orang tua Resa tahu
kalau kami pacaran. Ternyata ayahnya meneleponku karena ada hal penting yang
ingin disampaikan. Resa mengalami kecelakaan. Spontan aku mendengarnya, mataku
meneteskan air mata. Aku langsung memanggil taksi setelah aku tahu Resa dirawat
dimana.
Aku pergi kesana ingin tahu kabarnya. Sesampai disana, ibu Resa sedang
menanggis dipelukan ayah Resa. Aku menghampiri mereka. Ibu Resa langsung
memelukku sambil menanggis. "tante ada apa ini? bagaimana dengan keadaan
Resa?" tanyaku meneteskan air mata.
Ibu Resa hanya menanggis, ia tak sanggup lagi untuk menceritakannya.
Dari belakang, Ricky menoel pundakku sambil berkata "biar aku aja
yang menceritakan". Aku permisi pada ayah dan ibu Resa serta Jason dan
Nicky yang ada disana. Aku mengikuti Ricky. Dan aku mulai bertanya "Rick,
gimana Resa? Kenapa bisa kecelakaan? Diakan mau ke rumah gue!"
"ya, pas perjalanan ke rumah lu dia mengalami kecelakan" jelas
Ricky. "berarti ini salah gue, coba dia gak ke rumah gue. ini gak akan
terjadi" "gak, ini semua kecelakaan! dari awal, Resa emang udah
rencanain mau ke rumah lu, dan kasi suprize. Bukan dadakan dan ini bukan salah
lu!" jelas Ricky. Ricky menerima telepon, muka Ricky seperti mau marah dan
mau nanggis.
"kenapa Rick? apa ada hubungannya dengan Resa?" tanyaku
khawatir. "ikut aku" kata Ricky sambil menarik tanganku. Aku diajak
kembali ke dalam rumah sakit. Saat aku melihat semua orang, semuanya sedang
menanggis. Aku makin bertanya-tanya. Rickypun ikut menanggis. Aku tak berani
bertanya ke yang lain.
Lalu dokter keluar dari kamar Resa, aku lari ke dokter dan bertanya
sambil menanggis dengan pikiran yang kacau "dok, ada apa ini? bagaimana
keadaan Resa? dia baik-baik sajakan?" "maaf ade, tapi mungkin ini
rencana Tuhan. nyawa Resa tak dapat diselamatkan" jelas dokter. Aku hanya
dapat berdiam diri sambil menanggis.
Hari yang istimewa untukku dan Resa yang mungkin jadi hari yang sangat
membahagiaan berubah jadi tanggisan duka karena meninggalnya Resa akibat
kecelakaan. Besoknya semua berkumpul dirumah duka. Hari itu ruangan itu penuh
tanggisan, selamat jalan Resa, my Lovely boyfriend. L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar