Pengikut

Di Ujung Jalan

Di ujung jalan Kutatap kesana kesini Menghadap kesegala arah Namun diriku ini tak dapat Menemukan dirimu oh kekasihku Kuterus mencarimu Hingga ku tak tahu lagi Bagaimana caranya Bagaimana kumenemukanmu Dimanakah dirimu Dimanakah arahnya Dimana aku harus mencarimu Detik demi detik Menit demi menit Jam demi jam Bahkan hari demi hari Kuterus mencarimu Tanpa lelah kuberlari Tanpa letih kumencari Namun tak kutemukan dirimu Dimanakah engkau kekasih Tak sedikitpun jejakmu kutemukan Aku terus berjalan Memanggil namamu Mencari dirimu Hingga kuberada di ujung jalan Namun tak kutemukan dirimu Hanya ada sinar terang Di ujung jalan itu Terbayang mukamu dibenakku Cahaya itu Berbentuk wajahmu Apa maksud semua ini Aku hanya terdiam di ujung jalan ini Menatap ke arah cahaya itu Tak lama kudengar Suaramu memanggil diriku Oh, dimanakah dirimu kekasihku Aku mencari dirimu Aku berputar melihat ke sekitarku Namun apa, Aku tetap tak menemukanmu Aku tak melihatmu Akupun mulai berteriak, dimanakah kau kekasihku Aku kembali menatap cahaya itu Cahaya di ujung jalan ini Semakin mengingatkan diriku padamu kekasihku Oh, Tuhan dimanakah dia Di ujung jalan ini kuberdoa Didepan cahaya ini Dan seketika kusadar Aku tak perlu mencarimu lagi Karena aku telah menemukan dirimu Disini, di ujung jalan ini Kau telah hadir Walau dengan wujud cahaya Dan akupun tersadar Engkau telah pergi Dan seperti janjimu Dikaukan selalu menemaniku Janji yang kau buat Di ujung jalan ini

Sweet And Romantic

Cara ngelamar orng, dan ini sweet banget


New Project Pop

Bukan Project Popnya yang baru, atau mungkin lagunya. Sebenarnya ini lagu udah lama, tapi di bikin ulang dengan nada yang berbeda dan ada penggantian kata. Dan tentunya enak didengar dan dilihat, gak percaya? So, lihat aja ini...

Sakit Ati

Selalu menyesal
Dan selalu ingin menyendiri
Dalam kondisi dan keadaan ini
Hanya bisa menahan
Agar tak ada setetes air mata yang turun
Agar mereka tak melihatku menanggis
Agar mereka tak tau aku sakit ati
Entahlah, selalu berakhir seperti ini
Akulah yang merencanakan
Akulah yang memyatukan semuanya
Namun mereka semua menginggalkanku
Bahkan tak menganggapku
Tak ada orang yang kupercaya

Aku tahu yang mereka pikirkan
Aku tahu yang mereka bicarakan
Entahlah, mengetahui teman kita
Teman dekat kita
Bersikap pura-pura
Mengomongi kita dibelakang

Namun kita melihatnya,
itu sakit sekali rasanya
Mungkin ini balasan
Karena diriku juga sering membahas mereka
Dibelakang mereka
Pepatah itu terjadi
Berlaku padaku
Sekarang kurasakan
Pembalasan itu lebih kejam