Pengikut

Bukalah Hatimu, Kaka!


Bukalah kaka
Bukalah mata hatimu
Lihatlah kaka
Lihatnya dia


Dia yang melahirkanmu
Dia yang menjagamu
Dia yang menyayangimu
Dia yang memperhatikanmu


Ingatlah kaka
Jangan pernah kau lupa
Lupa akan dirinya
Ingatlah!!


Perjuangan ia melahirkanmu
Dia meluangkan waktu
Untuk menjagamu
Dan bermain tertawa bersama


Dia berkerja keras
Hanya untukmu kaka
Demi melihatmu bahagia
Memikirkan masa depanmu


Dia tak memperdulikan dirinya lagi
Hanya dirimu kaka!
Walau dia sakit
Dia tetap berkerja


Dia memikirkan biaya hidupmu kaka
Uang sekolah, keperluan sehari-hari
Makananmu, bahkan pergaulanmu


Dia melakukannya
Agar kau sukses di masa depan
Agar kau bahagia kaka
Dia memikirkan hidupmu


Apakah kau memikirkannya?
Seperti dia memikirkanmu tiap jam,
Bahkan menit?


Apakah kau tahu perasaannya?
Seperti dia yang tahu saat kau senang, sedih
Bahkan saat kau kecewa, tanpa kau cerita dia tahu?


Apakah kau telah membahagiakan dia?
Seperti dia yang memberi kebahagiaan dalam hidupmu
Setiap hari, setiap waktu?


Pernahkah kau meminta maaf?
Memohon maaf atas perlakuanmu?
Berterima kasih padanya atas hidup ini?
Tanpa dia, mungkin engkau takkan terlahir


Kaka, ini belum terlambat!
Bukalah mata hatimu
Buatlah dia bahagia
Karena dia adalah satu-satunya ibumu



Thanks?

Salah ya? kalau bilang thanks (tq). Setelah seorang teman membantu, itu sudah kebiasaan w untuk ngucapin TQ. Tapi baru-baru ada 3 temen yang ngeluh karena w keseringan ngucapin kata TQ. bukannya bagus ya?

Cerita

Oke, w baru ngepost 8part. Itu cerita udah lama w buat, tapi gak nyangka sebanyak itu, mungkin karena terlalu banyak percakapan, dan kenapa w masukin cerita itu? W pengen nyimpan aja, siapa tau pas bosen liat-liat blog, ngebaca cerita ini. W itu orangnya pelupa, kalau gak cek komputer ini, mana inget ada cerita itu, jadi w masukin ke blog aja, dan masi ada 1 cerita. Tadi w mw podt langsung semua, tapi kalau blog baca kepanjangan gak enak, jadi w pisah, dalam word aja ceritanya sampai 9halaman, heheeh
Dan sepertinya w lebih suka membuat daripada membaca, hhehee


Hanya Ku Sendiri (part8)

Besok mulai syuting, Nadya juga nemenin, jadinya Nadya dan aku dekat sama semua personil The Jinggle dan ka Esa, makanya Nadya selalu mau ikut, walau aku gak minta ditemenin. Syuting video ini makan waktu gak terlalu banyak, cuma 3hari. Selesai syuting, akupun dibayar. Bayaran yang aku dapat benar-benar besar. Mungkin karena ini video band yang lagi naik daun dan gak terlalu banyak model. Aku dibayar 1juta. Katanya perananku disini bagus, jadi aku dikasih bonus. Awalnya perjanjian kontrak aku cuma dibayar 600ribu.
            Selesai proyek ini, aku diwawancara bersama ka Esa. Sebagai model videoclip band The Jinggle. Dari wawancara, aku dikasih uang. Aku baru tahu wawancara dikasih uang. Tapi gak semua medeia bayar, karena ini yang wawancara adalah media kabar seperti majalah remaja yang memang wawancara khusus dan menyita waktu hampir 1jam.
            Bisa dibilang wawancara eksklusif, aku dapat bayaran 250ribu, lumayanlah. Jujur senang banget. Setalah syuting itu, aku sering ditelepon oleh ka Eko, aku diajak untuk main di FTV. Lama-kelamaan aku sering menjadi model video clip, main FTV, dan sering diwawancara untuk beberapa majalah dan televisi. Akhirnya aku dikenal banyak orang, dari hanya jadi figuran, sekarang ada beberapa FTV aku jadi pemeran utama.
            Semasa SMA, aku sekolah sambil syting-syuting. Setelah lulus aku dapat melanjutkan kuliah. Namun aku kehilangan sahabatku, karena Nadya melanjutkan kuliahnya di Belanda untuk mengapai cita-citanya, akihrnnya dia masuk jurusan disainer. Sedangkan aku, melanjutkan kuliah tetap di Jakarta, aku ambil jurusan bahasa.
            Selang kuliah, aku tetap syuting. Bahkan aku ditawarin untuk main film, aku senang banget. Akhirnya hidupku berjalan mengalir seperti air. Aku tahu, walau mungkin terlihatnya kini aku hidup sendirian. Tapi pasti ayah dan ibu selalu ada, menemaniku. Mereka kan selalu ada dihatiku. Semua ini pasti berkat doa ayah dan ibuku. Terima kasih.
            Kini hidupku semakin sukses. Semakin terkenal, dan aku bisa melanjutkan hidupku serta membanggakan ayah ibuku. Aku sangat berterima kasih terutama buat Nadya, ka Esa, ka Eko, dan yang lainnya. Tanpa mereka, mungkin aku tak sesukses ini. Tujuh tahun kemudian, aku menikah dengan seorang laki-laki yang kucintai. Hidupku sangat bahagia.


Hanya Ku Sendiri (part7)

Aku harus cari uang lagi, biar bisa lulus SMA dan lanjutin kuliah. Tapi aku masih bingung, mau kerja apaan? Setelah pulang sekolah, aku coba tanya ke Nadya, ya cerita-cerita.
“Nad, gue sekarang harus kerja apa lagi ya?”
“Kerja lagi? Bukannya lu udah dapat duit yang lumayan dari syuting?”
“Iya, tapi untuk kedepannya kurang”
“Mank dari syuting, lu dapat berapa Chell?”
“Total-totalnya plus bonus yang gue dapat, dari syuting itu semua, gue dapat 11jutaan”
“Banyak juga, 2bulan lu dapat segitu”
“Iya,  tapi sekarangkan udah selesai Nad”
“Kalau kerja cuma magang gitu, apalagi baru. Sebulan paling lu cuma dapat 1uataan”
“Nah, gue sih gak gitu masalah. Lumayanlah sebulan 1juta”
“Tapi menurut gue, gak cocok sama lu”
“Maksud lu?”
“Ya, kalau dibilang lu udah jadi artis”
“Artis?”
“Ya, walau gak semua orang kenal sama lu, tapi beberapa udah tau lu artis. Lu pemain sinetron Cintai Cinta season2. Jadi menurut gue, lu harus cari kerjaan tetap di bidang entertaiment”
“Hah? Tapi pasti susah banget, harus casting lagi. Dan gue gak mau sinetron lagi”
“Kenapa? Lagian lukan udah pernah syuting, jadi lebih gampang. Gak perlu casting lagi”
“Tahu darimana lu? Ya malas aja sinetron, gue mau fokusin sekolah. Tujuan gue kerja buat lanjutin sekolah, kalau kebanyakan syuting nilai gue gimana? Usaha gue kerja sia-sia kalau hasil sekolah gue yang jelek. Gue gk mau!”
“Gue tahulah, koko sepupu gue itu kerja dibidang itu. Dia tuh sutradara, pernah jadi sutrada film apa ya?”
“Iya? Kok lu gak pernah cerita? Film? Hm..”
“Hahaha, gue juga jarang ketemu. Iya, tapi baru sekali jadi sutradara film, banyakan….”
“Apa?” tanya aku penasaran memotong pembicaraan Nadya.
“Sabar donk, dia lebih banyak sutradarain FTV sama video clip music gitu”
“Wah, enak banget”
“Iya, mau gak? Besok gue ajak ketemuan de”
“Serius lu? Boleh, tapi napa lu gak coba juga?”
Kan udah dibilang, gue gak boleh ma bapa gue”
“Tapikan yang ituin sepupu lu”
“Entahlah, gue juga pernah mau coba. Tapi kata sepupu gue, gue kurang ada penghayatan”
“Berati lu udah pernah coba?”
“Udah, tapi diam-diam. Hasilnya ketauan sama bapa gue, dan gue diomelin”
“Hm, sabar ya”
“Ya, mungkin emang bukan bidang gue”
“Trus bidang lu apa?”
“Kata mak gue sih, gue disuru nerusin perusahaan bapa gue. Tapi gue malas”
“Jangan dipaksain kalau lu gak suka”
“Nah, lu sendiri suka gak jadi artis?”
“Jadi malu, dulu tuh waktu gue kecil, gue pengen banget jadi artis. Dan kesampean, itu semua berkat lu Nad, thanks ya”
“Iya sama-sama, enak ya lu. Cita-cita lu tercapai”
“Mank cita-cita lu apa Nad?”
“Pengen jadi disainer”
“Pakaiankan?”
“Kok tahu?”
“Ya, guekan sering liat lu gambar baju Nad, menurut gue gambar lu bagus. Dan lu berbakat, coba aja lu ambil jurusan itu”
“Mau si, tapi entahlah boleh atau gak”
“Sabar, coba lu kasih liad gambar-gambar lu, setelah liad gamar lu, mungkin ortu lu berubah pikiran”
“Iya juga si, ok de thanks sarannya ya Chell. Gue balik dulu ya. Jangan lupa besok lu ikut gue ketemu sepupu gue”
“Oke, thanks juga ya, sorry jadi ngerepotin lu”
            Aku sangat berterima kasih sama dia, dia itu satu-satunya sahabat yang paling dekat dan yang selalu ada, saat aku senang maupun sedih. Dia selalu bantu aku saat aku dalam kesulitan. Sesuai rencana kemarin, hari ini Nadya ajak aku buat ketemu ka Eko.
            “Ayo kita jalan Chell” ajak Nadya”
            “Ayo”
            “Ni saat yang pas banget”
            “Pas napa?”
            “Iyalah, koko sepupu gue emang lagi dapat proyek”
            “Proyek apa?”
            “Sekarang ini, dia lagi kerjain proyek video clip”
            “Kita gak ganggu?”
            “Gaklah”
            “Tapikan ka Eko lagi kerja”
            “Tapi dia juga lagi cari modelnya”
            “Nah, kan pasti dia sibuk banget”
            “Aduh, Chell. Siapa tahu, lu bisa jadi modelnya”
            “Ha? Iya juga ya. Thanks loh”
            “Sama-sama, udah sampe ni”
            Pembicaraan selesai setelah sampai di lokasi, aku langsung diajak kenalan sama ka Eko. Dilokasi kita ngobrol-ngobrol, ternyata ka Eko tahu aku udah pernah syuting, dan karakter yang dicari mirip sama karakter aku. Jadi aku diajak dalam proyek ini, tapi tetap harus menunggu jawaban dari bandnya dulu. Besoknya aku dan Nadya pergi ke sebuah café, buat ketemu ka Eko dan sebuah band. Sesampai di café, disana ada disana ada ka Esa. Tunggu, ka Esa bukan anak band. “Ini Esa, kalian tahulah. Dia yang jadi model prianya disini” jelas ka Eko. Beberapa menit kemudian, band itu datang, ternyata itu adalah The Jinggle band, band yang lagi naik daun. Terkenal banget dan disukai banyak remaja. Gak kebayang aja, jadi model video clip band terkenal bareng ka Esa. The Jinggle setuju aku jadi model video clipnya.

Hanya Ku Sendiri (part6)

“Disamping mba!” kata ka Esa sambil menunjuk ke aku. “Hai mba” kataku sambil tertawa kecil. “Aduh kalian berdua dicariin malah asyik-asyik makan, kok kamu bisa disini si Rachel?” tanyanya penasaran dan kesal. “Tadi aku dan Rachel udah datang mba, dari jam 10lewat 30menit. Jadi daripada nungguin yang lain lama, aku makan dulu dan aku ajak Rachel buat nemenin aku, gapapakan mba?” jawab ka Esa santai dan cool abis.
            “Ya sudahlah, ayo kita naik, dan yang lain marah lagi nungguin kita, udah jam setengah duabelas nih” katanya sambil keluar ruangan. Aku dan ka Esa mengikutinya dari belakang. Meetingpun dimulai, tapi hampir semua oranng diruangan ngeliatin aku. “Sorry, kita bukannya telat. Tapi karena tadi datang kepagian, aku ajak Rachel buat neminin makan, dan lupa deh mau meeting” jelas ka Esa yang membuat beberapa orang heran.
            Meeting dilanjutkan, sekitar duasetengahjam meeting akhirnya selesai. Besok kita mulai syuting. Kami berlima berperan sebagai anak baru, Karina, Feli, dan aku berperan sebagai anak yang sering difitnah oleh Denada dan Nina. Cintai Cinta season2 ini lanjutan cerita season1. Jadi ka Esa masih tetap jadi pemersn utama pria dan pasangannya pemeran utama wanita yang diperanin ka Vega. Bayaran disini juga lumayan. Kita berlima dibayar seharga sama, karena kita masih baru dan sebagai pemeran pembantu. Setiap episode, kita dibayar 500.000, kita dikontrak untuk selesaiin season2 ini, sekitar 16episode.
            Dihitung-hitung hasil uang yang bakal aku dapat dari sinetron ini sekitar 8juta. Tapi aku juga harus kerja keras, tiap hari harus syuting. Karena sinetron ini tayang 2kali seminggu, tiap Kamis dan Selasa jam8 malam. Dalam seminggu kita syuting buat 4 episode. Aku sungguh bersyukur dengan rejeki ini, karena syuting selalu dimulai siang. Karena aku pemeran pembantu yang gak terlalu banyak dishoot. Sekitar jam1 pas setelah aku pulang sekolah, jadi sekolahku tidak terganggu.
            Udah sebulan kita syuting, ternyata kita udah syuting 12episode. Masih ada 4episode lagi, kita kerja lumayan cepat, karena semua pemain dan kru kompak banget. Walau sekarang yang lagi mau tayang episode9. tanggal 10Febuari aku harus ijin dari sekolah, karena untuk 3episode terakhir, akan diambil full di Bandung. Tanggal 10 ini, syuting dari pagi, saat siang syuting dihentikan karena hujan. Sekitar jam 4sore kita syuting lagi sampai jam 7malam.
            Syuting belum selesai, tapi kita semua istirahat dulu. Kita makan bersama, dan untuk pertama kalinya kita nonton bareng Cintai Cinta season2 episode9. Sekitar jam 10, setelah selesai nonton, kita siap-siap syuting akhir episode 13, pergi keBandung. Hanya mengambil gambar naik bus dan sedikit adegan ribut. Dan akhirnya syuting selesai, kitapun istirahat karena besok pagi jam 4pagi kita harus berangkat ke Bandung.
            Pagi-pagi berangkat, belum macet dan mungkin karena hari biasa, jam 5 kita sudah sampai Bandung. Tanpa istirahat, kita lanjut langsung syuting. Kita di Bandung sekitar 10hari, karena syuting sudah selesai juga. Rencananya tanggal 20 kita balik ke Jakarta, tapi karena tanggal 20 itu hari Minggu, akhirnya semua sepakat balik Jakarta lusa 22, karena kalau Senin takutnya tetap macet.
            Dua hari itu, kita semua jalan-jalan. Lebih dekat lagi deh. Tapi memang gak semuanya Selasa baru balik Jakarta, hampir banyak pemain yang terkenal mereka balik pas Minggu. Soalnya ada beberapa pekerjaan yang memang mengharuskan mereka balik ke Jakarta. Sekarang cuma tinggal semua kru, aku, Karina, Feli, Denada, dan Nina. Lupa, gak semua artis yang balik ke Jakarta. Ka Esa masih di Bandung dan dia yang bakal neminin aku berlima jalan-jalan.
            Secara ka Esa orang Bandung. Saat kita semua jalan-jalan kru memperbaiki hasil syuting. Sangat seru jalan sama ka Esa dan yang lain. Tapi mengingat ini hari terakhir ketemu, jujur sedih banget. Kita semua deket udah kayak keluarga. Walau dengan waktu yang singkat, gak nyampe 2bulan. Tapi kita semua dekat banget. …
            Hari ini kita balik ke Jakarta. Besok aku mulai sekolah dengan normal lagi. Bayarankupun sudah di transfer. Karena kemarin-kemarin terlalu sibuk syuting, aku baru mulai cerita banyak ke Nadya lagi. Selsesai syuting itu, sekarang aku belum mencari kerja lagi, bukannya sombong karena udah dapat uang 8juta, tapi aku mau kejar nilai dulu, mungkin bulan Mei, aku baru cari kerja dulu.
            8Maret, episode terkhir Cintai Cinta season2. Minggu 6Maret aku dipanggil buat sebuah acara, buat promo Cintai Cinta season2. Buat acara show gitu, aku dibayar 300ribu. Lumayan, untuk kedepannya ada 5 talkshow. Waktu berlalu begitu aja. Udah bulan Mei aja, aku gak punya kesibukan apa-apa selain sekolah, pengen cari kerja, karena bayaran kemarin masih kurang untuk melanjutkan sekolah.
            Tabunganku di atm masih lumayan, ada 72jutaan, udah termaksud bayaran kemarin. Tapi menurutku itu kurang. Uang sekolahku sebulan 500ribu, selama sebulan pengeluaranku bisa 1,5jutaan. Udah termaksud transport, bayar listrik, air, dll. Bahyangkan aja, hidupku masih panjang. Sekarang sudah mau naik kelas aku juga harus siapin uang untuk beli buku dll.

Hanya Ku Sendiri (part5)

“Hanya 5orang yang kita butuhkan. Tim kita udah menyeleksi bayak peserta, dari 5000orang lebih yang mengirim e-mail hanya sekitar 300orang yang kita casting, akhirnya kita mendapatkan 50orang berbakat seperti kalian semua. Namun sekali lagi yang saya tekankan, hanya 5orang yang kita butuhkan dan kita ambil. 5orang yang kita pilih, dipilih berdasarkan kemampuan kalian berakting dan karakter diri kalian yang sesuai dari cerita. Kami dari beberapa juri minta maaf karena kalian harus menunggu lama keputusan dari kami.
Namun memang agak sedikit susah untuk menentukannya, karena kalian semua disini berbakat. Ya sepertinya sambil kalian menunggu, tadi disini ada kegiatan sharing, kegiatan itu hanya untuk berbagi. Karena disini kami gak terlalu mengambil kehidupan pribadi kalian, jadi itu tidak berpengaruh pada penilaian. Mungkin ada yang bilang, awalnya ditentang, ada yang cuma buat nunjukin bahwa dia bisa, padahal gak punya niat. Itu misalnya. Mungkin ada pesan yang mau ditambahkan dari yang lain?” penjelasan sutradara mengenai keputusan yang diambil.
            “Ya, kami harap pilihan kami menjadi yang terbaik dan sinetron ini dapat menghibur teman-teman. Jadi tetap nonton Cintai Cinta, jangan kecewa atau sakit hati karena kalian bukan yang kami pilih, dan yang buat kami pilih tolong kerjasamanya agar Cintai Cinta sukses selalu. Kami harap kalian semua mengerti pilihan kami dan terus mendukung Cintai Cinta. Terima kasih sebelumnya bagi kalian yang telah mau meluangkan waktu. Semoga kalian semua diberkati Tuhan Yang Maha Esa dan pasti kalian akan sukses, walau mungkin belum sekarang waktunya” tambah sang penulis cerita.
            “Waktu sudah semakin malam, kita bacakan saja siapa yang akan ikut dalam proyek Cintai Cinta ini, silahkan mba Vina Lusiana yang paling senior disini” canda ka Esa. “Esa! Malam-malam nih mulai deh becandanya. Hahahah, oke kita umumkan aja ya 5nama yang kita pilih. Yang pertama selamat buat Karina Kusuma Widjaya. Yang kedua selamat buat Angelina Feli. Yang ketiga selamat buat Nina Yulianti Kurnia. Dan yang keempat selamat buat Denada Laurensia” kata  bunda Vina Lusiana.
            Ya aku manggil bunda, karena umur bunda sekitar umur ibu aku, dan dia adalah artis senior yang sangat terkenal, bunda Vina sudah beraking sekitar 15tahun lebih, dari umur 22tahun. Tunggu, namaku gak dipanggil. Tapi yang maju baru 4orang. Ha? Yang terakhir siapa? Mungkin besok aku harus mencari pekerjaan lain. “Dan nama terakhir adalah Natasya Rachel Aguatine” kata ka Esa dengan senyum yang lebar. Namaku dipanggil, aku akan ikut syuting. Yey, aku senang banget.
“Terima kasih buat hari ini, semoga diluar sana kalian semakin sukses. Sekarang kalian sudah boleh pulang, terima kasih atas waktu yang telah kalian luangkan” salam dari director. Setelah aku dan 4orang lain yang terpilih, kami diajak ke ruangan meeting. “Besok kita akan meeting, untuk membagi peran kalian dan membicarakan bayaran dan perjanjian-perjanjian dan jadwal syuting kita. Jadi saya harap kalian besok datang ke ruang ini jam 11 untuk meeting bersama kru dan pemeran lainnya disini. Terima kasih dan selamat malam” kata sutradara.
            Aku sangat bersyukur, dengan keberhasilanku ini, berarti cita-citaku telah tercapai, aku harap ayah dan ibu bangga liat aku disini menjadi artis, dan aku tetap bisa melanjutkan sekolah. Besok pagi, aku kabarn kabar gembira ini ke Nadya lewat sms dan e-mail. Jam 10pagi aku sudah berangkat, jam 11kurang aku sudah sampai diruangan, ruangan masih kosong. Ternyata aku kecepatan setengah jam. Beberapa menit kemudian ada yang masuk.
            “Ka Esa?” tanyaku kaget. “Hai, kamu sudah datang?” tanya ka Esa ramah. “heheh, iyalah udah datang ka, kalau belum datang mana mungkin aku ada disini” jawabku sambil ketawa. “Benar-benar, mumpung kamu disini, ikut aku yu.” Ajak ka Esa sambil menarik tanganku. “Kemana kak?” tanyaku penasaran. “Makan” jawab ka Esa santai.
            “Makan?  Aku udah makan ka! Kaka mau traktir aku?” tanyaku canda. “Tapi aku belum makan, iya aku yang bayar” “Gak ka, aku becanda kok” Lanjut kita jadi sarapan bareng sambil sharing dan becanda, belum selesai makan ternyata ada salah satu kru datang, dia nyariin ka Esa. “Esa meeting udah mau mulai, kamu masih makan disini, terus Rachel kemana lagi, belum datang” “Rachel udah datang kok mba, tenang aja” kata ka Esa santai dan aku tetap diam. “Dimana? Diruang meeting gak ada!” jawabnya dengan nada kesal.

Hanya Ku Sendiri (part4)

Tanggal 3, waktunya bersaing lagi. Semoga berhasil, sesampai di studio, studio penuh peserta. Ada salah satu kru yang akan kasih keterangan hari ini. Kru itu mba Dinda didampingi ka Esa. Ternyata rencana awal diubah, aku semakin g-degan.
“Seperti yang kalian tahu, jadwal kita semua itu akan diubah. Hari ini adalah seleksi terakhir, jadi hari ini dari 50orang, kami langsung mengambil 5orang saja. Mengapa ada perubahan jadwal ini? Pasti kalian semua bertanya-tanya. Perubahan ini dilakukan, karena syuting pertama akan dimulai lusa, karena sudah tak ada waktu lagi. Karena pihak stasiuntv ingin sinetron ini Kamis, 13 Januari 2011 ditayangkan pukul 8malam. Jadi semoga kalian telah menyiapkan mental kalian hari ini, dan diharap semua perserta mengerti dan menerima segala keputusan yang ada, jangan sampai ada keributan dan kecurangan. Sekian info saya, terima kasih. Sa, mungkin kamu mau nambahin?”
“Ya, yang pasti kalian harus tetap semangat, hari ini kita ingin melihat mental, keberanikan, dan kemampuan kalian semua. Kita butuh mental yang kuat untuk syuting di hari-hari tertentu dari pagi sampai pagi, keberanian dalam mengeluarkan ekspresi seuai kebutuhan cerita, dan tentu kemampuan yang sangat baik, bukan hanya kemampuan acting, tapi termasuk kemampuan membagi waktu antara syuting dan sekolah, rata-rata kalian semua disini masih ada yang SMA dan kuliah, jadi kalian syuting yang bertanggung jawab, kalian tetap harus melakukan kewajiban kalian dan jangan sampai prestasi menurun karena syuting, karena itu dapat membuat sebuah berita yang dapat membuat sinetron ini dihentikan. Jadi saya harap kalian semua tetap semangat dan berusaha semaksimal mungkin. Sekian dari saya” kata-kata bijak dari ka Esa yang gak boleh aku lupain.
            Kompetisi dimulai dari jam 10pagi dan selesai jam 8malam. Sambil menunggu keputusan, kita semua sharing-sharing kehidupan bersama beberapa pemain sinetron. 50orang dibagi dalam 7kelompok sharing. Kelompokku terdiri dari 7orang dan didampingi oleh pemeran utama terpenting dalam sinetron ini, ya itu adalah ka Esa. Aku duduk disamping kiri ka Esa, dan aku orang yang terakhir sharing.
            Setelah semua sharing, kesimpulan dari sharing mereka, disini hanya aku yang yatimpiatu. Semua peserta kelompok ini banyakan anak orang yang berkecukupan dan tujuan mereka karena ingin jadi artis, ketemu idola-idolanya, dan ada juga yang cuma mau coa-coba karena ditantangi temannya. “Rachel, coba kamu ceritakan kehidupan kamu dan motivasi kamu” suruh ka Esa kepadaku.
            “Mungkin disini aku yang paling berbeda dari kalian semua, aku hanyalah seorang anak yang biasa saja, orangtuaku bukan pengusaha ataupun punya toko, kedua orang tuaku hanyalah karyawan. Sekarang aku tinggal sendirian, karena kedua orangtuaku telah meninggal karena kecelakaan. Kini hanya diriku sendiri yang harus menentukan hidupku dan harus berusaha untuk melanjutkan sekolahku. Aku ikut audisi ini gak terlalu berbeda dengan alasan kalian ikut audisi ini.
Aku  punya 3alasan kenapa aku ikut audisi ini. Yang ke3 karena aku ngefans sama ka Esa, dan aku selalu ikuti sinetron ini dari episode awal sampai episode terakhir Cintai Cinta season1. Yang ke2 karena dari kecil aku sangat ingin dikenal banyak orang, dan bisa membeli apa yang aku mau, membuat orang tuaku bangga dan gak perlu orangtuaku bekerjakeras lagi karena aku ikut membantu. Dan yang pertama karena aku memang lagi cari kerjaan, dan temanku memberi support dan semangat yang membuat aku berani ikut audisi, karena ingin mencari uang untuk bertahan hidup dan melanjutkan sekolahku” jelasku, ternyata tak kusadari aku mengeluarkan air mata.
Saat aku melihat kesemuanya, ada beberapa yang matanya berkaca, tetapi ada beberapa yang memberi tampang kesel, mungkin mereka pikir aku sedang caper dengan cerita sedih itu. Dan yang paling membuat aku kaget, ka Esa matanya ikut berkaca-kaca dan matanya sedikit merah. “Bila kamu ternyata gagal bagaimana? Apa yang akan kamu lakukan Rachel?” Tanya ka Esa dengan suara serak seperti orang menahan tanggisan.
“Hm, aku akan mencari kerjaan lain, sebelum aku ikut audisi ini, aku juga sering menjaga anak tetangga, buat nambah uang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ya seperti yang dari kemarin kaka Esa bilang, kalau gagal kita tetap harus semangat, gak boleh putus asa. Mungkin ini bukan dibidangku. Hehehehhe” jawabku.
Suana haru perlahan berubah penuh tawa saat ka Esa yang sharing, dia sharing tentang Cintai Cinta season1 saat disela-sela syuting. Bahkan seiring waktu, kita bukan sharing-sharing lagi, tapi kita malah jadi teabk-tebakan. Gak terasa sudah 2jam kita kumpul bersama. Sekitar jam 10malam, kita kumpul di tengah-tengah ruangan. Waktunya keputusan juri dibacakan.

Hanya Ku Sendiri (part3)

“Udah kumpul semua ya, kalian merupakan golongan yang ke3. disini ada 63peserta, dari 63 peserta ini yang kami panggil hanya 10orang yang nantinya akan kami seleksi lagi dengan golongan lain. Semoga hari ini anda semua lakukan yang terbaik, semaksimal mungkin. Karena hanya 5peserta yang terbaik yang kami ambbil dari 307 peserta. Sekian informasi dari saya, terima kasih. Tetap semangat dalam berjuang, jangan putus asa.” Pesan salah satu pihak Cintai Cinta.
            Dari 63 orang, aku orang ke 61 yang casting. Aku harus menunggu sekitar 2jam. Jam 3 lewat 28menit akhirnya aku yang casting. Aku sedikit tegang, karena didalam ternyata ada 10 juri. Mereka adalah sutradara, penulis cerita, director, dan 7 pemeran penting dalam sinetron Cintai Cinta, ya berarti ada ka Esa.
            Gimana aku gak gugup? Coba bayangin aja, pertama kali aku casting dan dinilai oleh orang-orang professional dan 7 artis terkenal yang udah senior. Tapi rasa takut, rasa gugup, rasa malu semua aku buang. Karena hanya 1-1nya cara ini yang paling baik dan cocok buat aku agar aku tetap bisa sekolah.
            Aku selesai casting. Kurang lebih jam 4, semua peserta casting telah selesai di seleksi, kita semua tinggal menunggu hasil keputusan juri-juri. Sambil menunggu aku dan Nadya minum dan ngobrol-ngobrol di café studio tersebut. Saat lagi cerita-cerita, di meja sebelah ternyata ada ka Esa yang lagi santai. Nadya ajak aku untuk menghampirinya meminta tanda tangan dan foto bareng.
“Permisi ka Esa, maaf menganggu. Kita boleh minta foto bareng dan tandatangan kaka tidak?” kata Nadya tanpa ada kegugupan, aku hanya terdiam disampingnya.
“Tentu boleh” jawab ka Esa ramah sambil menantatangani buku aku dan Nadya.
“Terima kasih ka” kataku tersipu malu.
“Katanya mau foto, sini foto dulu. Kok udah terima kasih aja” kita foto bareng.
“Hm, kamu…” kata ka Esa menunjuk diriku.
Ada apa ka?” jawabku sedikit takut.
“Kamu yang ikut casting bukan?”
“Iya ka, dia urutan ke 61” jawab Nadya karena aku hanya terdiam, aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Permisi ya, saya harus kembali ke ruang juri”         
“Iya ka, terima kasih atas waktunya” aku sangat berterima kasih.
“Good luck ya Rachell” kata ka Esa sambil berjalan keluar.
            Ha? Ka Esa tahu namaku. Iyalah dia tahu, akukan memakai nametag. Terlalu kegeeran. Selesai minum dan ngobrol, kita kembali ke ruang studio. Sekitar jam5, keputusan dibacakan oleh ka Esa.
“Yang namanya saya panggil, saya harap ke depan dekat saya. Saya akan memanggil 10orang yang lulus casting. Untuk kalian yang gak diterima, tetap semangat, mungkin ini belum waktunya. Jangan putus asa ya. Oke, saya mulai yang pertama Cindy Amanda, Catherine Putrajaya, Jennifer Wulan, Karina Kusuma Widjaya, Jessica Anggraini, Felicia Adeline Dian, Ardelia Jaya, Devina Brigita. Tinggal 2orang lagi ya”
            Dua orang lagi? Aku masuk gak ya? Hm, aku gugup, aku mulai berkeringat dingin. Semua peserta berdoa agar masuk. “Orang kesembilan adalah Natasya..” ka Esa terdiam sebentar. Aku berdoa, plis sebut namaku. Natasya Rachel Agustine. “Maaf, tulisannya kurang terlihat. Natasya Putri silahkan maju, tinggal 1orang lagi.”
            Bukan aku, mungkin ini bukan kesempatanku, aku harus cari kerjaan lain sepertinya. Aku diam melamun, tiba-tiba terdengar suara “…Rachel Agustine” kata ka Esa. Namaku? Tapi, “Natasya Rachel Agustine ada? Ayo maju” kata ka Esa. Itu namaku, “Ada ka” teriakku sambil berjalan ke depan.
            “Kamu? Natasya Rachel Agustine?” kata ka Esa. “Iya, saya ka” jawabku pelan. “Selamat ya, sudah saya duga, terus latihan ya. Pasti kamu bisa ikut sinetron ini, sepertinya sangat seru bila kamu syuting bersama saya” bisik ka Esa ke aku. Hanya ke aku, walau sepertinya ada peserta lain yang dengan dan tampak kesal. Aku hanya menjawab dengan senyuman lebar dan ketawa kecil saja.
            Selesai itu, aku dan Nadya pulang. “Selamat ya calon artis” kata Nadya becanda. “Apa si Nad, heheh. Nad tanggal 3 lu nemenin gue lagi ya. Mau ya” aku coba merayu Nadya. “Yah, gak bisa Chell, bukannya gk mau. Tapi kan mau tahun baruan, besok aja gue sama keluarga gue mau pergi ke Bali, balik Jakarta tanggal 10, sorry ya” jawab Nadya merasa bersalah.
            “Iya Nad, gapapa. Oh iya, thanks loh, klo bukan info dari lu dan support lu, mungkin gue gak akan sekuat ini” “Iya, tapi lu tetap harus berjuang singgirin 45peserta lainnya” nasehat Nadya. “Sip boss, ehehhe” Kita pulang kerumah masing-masing, besok Nadya dan keluarganya ke Bali. Aku menjaga anak tetangga, saat malam tahun baru, aku bersama tetanggaku sambil menjaga anaknya.

Hanya Ku Sendiri (part2)

 “Hallo”
            “Rachell, gimana keterima?”
            “Nadya?” aku kecewa, ternyata bukan telepon dari pihak Cintai Cinta.
            “Iya, ini gue. Gimana? Ke terima? Sudah ditelepon?”
            “Belum Nad” dengan nada lemas aku menjawabnya.
            “Tenang aja Chell, pasti lu keterima, tungguin aja” Nadya memberi semangat
            “Iya Nad, semoga aja. Gue juga cuma dapat berdoa”
            “Ya sudah deh Chell, nanti kalau ditelepon jangan lupa kabarin gue ya”
            “Siap”
            “Gue mau jalan ma keluarga gue dulu ya Chell, bye”
            “Ok deh. Bye”
Hm, aku hanya dapat menunggu. Menuggu membuatku mengantuk, saat aku lihat jam ternyata sudah jam 10malam, pupuslah harapanku. Mungkin aku harus mencari pekerjaan lain. Aku mengambil hpku, pas saat itu hpku bergetar, nomornya tak dikenali. Apakah dari pihak Cintai Cinta? Akupun mengangkat telepon.
            “Hallo”
            “Selamat malam, apa ini dengan Rachell?”
            “Seelamat malam, iya saya Rachell. Ini dari mana ya?”
“Maaf, malam-malam menelepon, kami dari kru Cintai Cinta, apa benar anda yang mengirim e-mail ke kami?”
“Ouh, iya benar. Saya pernah mengirim e-mail”
“Syukurlah, selamat ya Natasya Rachell Agustine, anda akan kami casting tanggal 29 besok di studio kita, anda bisa?
“Tentu bisa, pukul berapa ya mba?”
“Sekitar pukul 1siang”
“Terima kasih ya mba, saya pikir saya tidak diterima”
“Hm, sama-sama, iya mungkin karena kita kabarin anda terlalu malam. Ya yang ikut audisi ini ada sekitar 5000orang dan kita harus memilih-milihnya”
“Oh iya mba, terima kasih sekali lagi ya mba. Mba kalau boleh saya tahu yang ikut casting berapa orang ya?”
Ada sekitar 300orang, tapi dibagi 5gelombang kok”
“Oke deh mba. Terima kasih ya mba”                     
“Terima kasih kembali, maaf mengganggu malam-malam”
“Iya mba” telepon ditutup
Aku diterima, aku langsung sms Nadya. Aku takut dia sudah tidur.Tanggal 29, aku pergi ke studio bersama Nadya. Disana banyak peserta, dan wanita semua, karena yang sedang dicari 5pemeran perempuan. Aku udah bersyukur bisa masuk, dari 5000orang, aku termasuk dalam 300orang terpilih.